Provinsi Jawa Timur Tingkatkan Kerjasama Antardaerah melalui Misi Dagang dengan Provinsi Maluku

(Kota Ambon) – Pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi menjadi agenda prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satu upaya menuju Jatim Bangkit dilakukan melalui kerja sama dan sinergitas dengan mitra terkait. Pada penghujung tahun 2021, Jawa Timur kembali menggelar kegiatan Misi Dagang sebagai upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antar provinsi melalui kesepakatan bisnis.

Ibukota Provinsi Maluku, Ambon, menjadi tempat gelar Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku pada tahun 2021 – sekaligus merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2016. Misi Dagang kali ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku, Murad Ismail di The Natsepa Resort and Convention Center (2/12).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa hubungan dagang antar kedua provinsi telah terjalin dengan baik. Jawa Timur memiliki peranan signifikan bagi Maluku dengan proporsi sebesar 30,52% dari total transaksi pembelian Maluku. Jawa Timur selama ini memasok beras, jagung, telur, tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, dan makanan ternak ke Maluku. Selain itu, Jawa Timur juga menjadi salah satu provinsi tujuan penjualan terbesar bagi Maluku dengan kontribusi sebesar 31,83% dari total transaksi penjualan Maluku. Maluku memasok beberapa komoditas unggulannya ke Jawa Timur, diantaranya cengkeh, kopra, ikan, rumput laut, biji kelapa sawit, dan kemiri.

“Misi Dagang merupakan salah satu sarana untuk memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur dan Maluku, sekaligus bertujuan untuk mendukung upaya substitusi impor bahan baku/bahan penolong, serta memperkecil disparitas harga barang kebutuhan pokok antar daerah”, ungkap Gubernur Khofifah.

Gelar Misi Dagang dengan tema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku” ini diikuti sebanyak 32 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari Maluku. Komoditas unggulan yang diperdagangkan sangat beragam, diantaranya beras, jagung, bibit tanaman, olahan rempah, sayur dan buah, telur, olahan daging, olahan ikan, kakao dan olahannya, kerajinan kulit ukir, sepatu, tas perempuan, fashion/aksesoris, hingga peralatan dapur.

Berdasarkan data BPS tahun 2020, nilai penjualan (muat) Provinsi Jawa Timur ke Provinsi Maluku sebesar Rp 2,43 Triliun. Sedangkan, nilai pembelian (bongkar) Provinsi Jawa Timur dari Provinsi Maluku sebesar Rp 251,14 Miliar. Sehingga neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Maluku mencapai surplus Rp 2,17 Triliun.

Pada kesempatan ini, Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Maluku berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama strategis antar kedua provinsi melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Kerjasama Pembangunan Daerah.

“Kami meyakini bahwa ada banyak potensi kerja sama antara Jawa Timur dengan Maluku. Dalam momen Natal dan Tahun Baru, Jawa Timur siap menjadi mitra utama Maluku dalam pemenuhan barang kebutuhan pokok. Jawa Timur juga memberikan dukungan penuh bagi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional,” ungkap Gubernur Khofifah.

Khofifah mengatakan bahwa Misi Dagang dapat menjadi sarana untuk menggali potensi dan kerja sama antarpelaku usaha, serta meningkatkan kerja sama strategis di sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan investasi. Kegiatan Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku ditutup dengan nilai transaksi sebesar Rp 232,74 Miliar rupiah.