Jelang Pelaksaan Lebaran 2021, Tim Satgas Pangan Jatim Lakukan Sidak Bahan Pokok dan Parcel

(KOTA SURABAYA) – Menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 13 Mei 2021, tim Satgas Pangan Jatim melakukan sidak kebutuhan bahan pokok dan parsel di beberapa titik lokasi yakni di Pasar Wonokromo, Palapa Toserba, serta Toko New Remaja yang berlokasi di Surabaya, Rabu (12/5/2021).

Rangkaian sidak kali ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan bapok di pasar rakyat dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1442 H. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan guna memonitoring peredaran barang khususnya produk Makanan dan Minuman (Mamin) dan peredaran parsel guna menertibkan mamin olahan yang masa berlakunya sudah berakhir/kadaluwarsa atau mamin impor yang tidak berlabel Indonesia.

Kegiatan yang diiniasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur ini juga turut diikuti oleh sejumlah tim Satgas Pangan Jatim lainnya seperti Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Jatim, Dinas Peternakan Jatim, Dinas Perkebunan Jatim, Satgas Pangan Polda Jatim, Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Bulog Jatim, KPPU Kanwil IV Surabaya, dan Balai Besar BPOM Surabaya.

Pada kunjungan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan bahwa sidak kali ini dilakukan untuk memastikan bahwa sejumlah komoditas bahan pokok seperti beras, minyak, gula, telur, cabai, bawang merah, bawang putih dan sebagainya dalam kondisi yang aman dan stabil menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 2021.

“Alhamdulilah stok aman mulai dari beras, daging, bawang merah, bawang putih, dalam kondisi aman dan stabil serta pada dasarnya memang secara keseluruhan harganya masih normal,” ujar Drajat.

Drajat menambahkan bahwa ada pergerakan harga pada komoditi ayam dimana sebelumnya pada harga Rp 36.000,00 namun pada hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 1000,00 menjadi Rp 37.000,00 sementara untuk komoditi gula justru mulai mengalami penurunan sebesar Rp. 400,00 dari yang sebelumnya Rp. 12.500,00 menjadi Rp. 12.100,00, sementara komoditi yang lain dalam kondisi yang aman.

"Dari data yang kita peroleh hari ini menunjukan bahwa jika dibandingkan, data yang ada di Siskaperbapo yang diperoleh dari 116 pasar rakyat dengan harga yang ada di pasar hari ini secara keseluruhan masih dalam kondisi normal,” tambah Drajat.

Drajat juga mengatakan bahwa Pemprov. Jatim sesuai arahan Ibu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus berupaya untuk memantau pergerakan harga bapok agar masyarakat dapat memperoleh harga terjangkau. Selain memantau pergerakan harga melalui Siskaperbapo, juga dilakukan pemantauan ketersediaan melalui aplikasi Satgas Pangan Polda Jatim serta pemantauan di 34 sentra produksi seperti di Probolinggo, Nganjuk, dan Blitar. Melalui data harga maupun ketersediaan yang diperoleh hari ini mengindikasikan bahwa antara sentra produksi dan pasar termasuk lancar untuk proses distribusinya.

Sementara itu untuk pelaksanaan pemantauan parsel serta produk makanan dan minuman dilakukan berdasarkan arahan Gubernur Jawa Timur untuk melakukan pengawasan terhadap barang yang beredar di Jatim serta melaksanakan Permendag Nomor 69 Tahun 2018 tentang pengawasan barang beredar dan/jasa.

“Monitoring barang beredar dilakukan untuk melindungi masyarakat agar selalu mengkonsumsi bahan makanan layak konsumsi dan penyedia parsel di Jawa Timur agar mematuhi peraturan pemerintah dengan menyediakan dan menjual parcel dan mamin yang tidak bermasalah, legal dan aman untuk dikonsumsi,” kata Drajat.

Sementara itu dari hasil tinjauan yang dilakukan pada hari ini, diketahui bahwa pergerakan parsel banyak diserap oleh pasar, karena di kedua toserba yang telah dikunjungi jumlah parsel sudah banyak yang berkurang dan bahkan ada yang sudah habis.

“Untuk komoditi mamin, produknya sudah sudah cukup bagus, namun ada pemasangan salah satu harga pada komoditi gula yang harganya diatas HET dan tadi sudah diberikan arahan karena label merupakan bagian yang penting dari sebuah produk,” jelasnya.

Selain untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat, tim Satgas Pangan Jatim juga memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan baik di pasar rakyat maupun di pasar modern dijalankan dengan maksimal.

“Untuk penerapan protokol kesehatan, alhamdulilah berjalan dengan baik seperti ketersediaan handsanitizer, pengaturan jarak, hingga penggunaan masker dijalankan dengan baik,” pungkas Drajat.