(Kota Surabaya, 9-12-2020) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (Bapok) jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bapok, Dinas Perindag Prov. Jatim bersinergi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov. Jatim seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim, Dinas Perkebunan Prov. Jatim, Dinas Peternakan Prov. Jatim, Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim, Dinas Perhubungan Prov. Jatim, Dinas Kominfo Bulog Divre V Jatim, BPS Jatim, Biro Perekonomian, Satgas Pangan Polda Jatim, serta pihak-pihak lainnya terkait pengendalian harga bapok.
Kepala Dinas Perindag Prov. Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa Nataru tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena ada pandemi Covid-19. Anjuran social distancing demi menghindari penularan virus Corona yang lebih luas, sedikit banyak turut andil menurunkan aktivitas jual-beli di tengah masyarakat. Maka dari itu, Drajat menghimbau kepada dinas terkait di wilayah Kab/Kota untuk menjalankan langkah-langkah agar ketersediaan bapok cukup dengan harga yang terjangkau.
Bapok menjadi bagian yang penting untuk terus didorong stabilisasi harganya karena terkait dengan pembentukan inflasi. Mengacu pada SK Gub Jatim No. 71 Tahun 2020 tentang TPID, Pemprov. Jatim telah membentuk satuan tugas yang berfungsi dalam mengendalikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.
“Mengacu pada Permendag RI No. 57 Tahun 2017, kita upayakan untuk mengendalikan pergerakan harga karena adanya kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkap Drajat dalam kegiatan Rakor HBKN Nataru 2020 dan 2021.
Berdasarkan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, Bulog Divre V, serta dinas yang membidangi perdagangan dan pasar diinformasikan bahwa sejumlah komoditas utama seperti beras, gula pasir, daging sapi, minyak goreng, dan tepung stoknya mencukupi dan aman hingga sampai pelaksanaan Nataru 2020 dan 2021.
Stok yang berada di Bulog Divre Kanwil Jatim adalah beras sejumlah 229.698 ton, gula sejumlah 223.490 ton, minyak goreng 273.468 ton, dan tepung 75.840 ton. Dinas Peternakan Jatim stok daging ayam sejumlah 3410 ton, telur sejumlah 24.998 ton. Dinas Perkebunan stok gula 940.319,10 ton.
“Dari data yang dihimpun melalui Siskaperbapo memang ada kenaikan pada komoditas cabe karena ada penurunan jumlah pasokan dan mulai masuknya musim penghujan serta adanya fenomena La Nina. Sementara untuk komoditas lain masih cukup terkendali,” terang Drajat.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berupaya dalam melakukan pengendalian harga dan ketersediaan, salah satunya melalui gelaran Lumbung Pangan Jatim. Selain itu, Dinas Perindag Prov. Jatim juga telah melakukan kegiatan pasar murah. Drajat menghimbau kepada dinas terkait yang ada di Kab/Kota untuk menggelar kegiatan pasar murah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar tercapai harga yang stabil pada HBKN Nataru 2020 dan 2021.
Drajat menambahkan monitoring dan koordinasi dari dinas beserta pihak terkait lainnya diharapkan dapat membuat distribusi kian lancar, ketersedian cukup, serta harga yang stabil.