Disperindag Jatim Dorong Peningkatan Ekspor Produk Mamin ke Pasar Global

(Kota Surabaya) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus mengupayakan produk makanan dan minuman sebagai produk unggulan Jawa Timur untuk dapat bersaing di pasar global. Sejumlah strategi disusun sehingga ekspor produk makanan dan minuman dapat meningkat dan kinerja perdagangan internasional Jawa Timur semakin baik.

Strategi tersebut dibahas pada kegiatan “Pelatihan Ekspor Strategi Pemasaran Produk Makanan Minuman untuk Pasar Ekspor” yang digelar atas kerjasama Disperindag Jatim dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Kemendag RI.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan ketika berkesempatan memberikan sambutan mengatakan bahwa komoditi mamin merupakan salah satu sektor primer yang mampu bertahan ketika masa pandemi.

“Pandemi Covid-19 merubah pola konsumsi masyarakat terhadap komoditi mamin untuk dapat melakukan inovasi pemasaran online. Kemudian lebih menjaga kebersihan, rasa makanan, serta tetap memperhatikan prokes dan melakukan diversifikasi produk seperti frozen food dan teknologi pengemasan lain yang membuat produk-produk lebih awet, dan juga produk-produk yang siap makan,” jelas Drajat.

Drajat menambahkan bahwa komoditi mamin juga punya peran yang signifikan dalam menopang perekonomian Jatim. Kinerja ekspor Makanan Minuman Jawa Timur pada tahun 2020 mencatatkan nilai USD 2,24 milyar atau berkontribusi sebesar 12,29% dari total ekspor non migas Jawa Timur tahun 2020 yang mencapai USD 18,27 milyar. Sedangkan pada tahun 2021 ini, nilai ekspor produk Makanan Minuman Jawa Timur mencapai nilai USD 1,57 milyar dengan kontribusi 11,65% dari nilai ekspor non migas Jawa Timur periode Januari-Agustus 2021 yang nilainya USD 13,48 milyar.

“Kinerja ekspor mamin ditopang oleh berbagai komoditi unggulan seperti daging dan ikan olahan, coklat, Olahan dari tepung; Berbagai makanan olahan; Gula dan Kembang Gula; Minuman; dan Olahan dari Buah-buahan/ Sayuran,” ujar Drajat.

Strategi yang diterapkan oleh Pemprov Jatim dalam rangka peningkatan dan percepatan nilai ekspor Jawa Timur antara lain adalah dengan melakukan Peningkatan Daya Saing Produk IKM Berorientasi Ekspor Melalu Pembinaan dan Pendampingan IKM secara paripurna mulai dari aspek bahan baku, proses produksi, standardisasi, desain, kemasan, dan pemasaran.

Sementara itu, Dika Rinakuki selaku Ekspotir buah-buahan dan sayuran ke Eropa Barat sejak tahun 1992 membagikan strateginya dalam memasarkan produk mamin ke pasar ekspor.

Dika menjelaskan bahwa dalam mengembangkan bisnis ekspor, eksportir harus terlebih dahulu melakukan persiapan dengan melakukan riset pasar, melakukan identifikasi calon pembeli dengan melakukan penyesuaian produk, serta mempersiapkan materi yang digunakan untuk promosi.

“Selanjutnya eksportir bisa melakukan promosi pemasaran dengan menentukan pembeli potensial, dan mengirimkan email penawaran yang dilampiri dengan keterangan produk. Promosi selanjutnya bisa dilakukan dengan memanfaatkan website, social media, maupun pameran,” ujar Dika.

Tahapan selanjutnya adalah melakukan persiapan pelaksanaan, pada tahap ini akan dilakukan proses negosiasi antara eksportir dan calon buyer, cek apakah buyer tersebut relabel atau tidak. Lalu lakukan penyusunan kontrak jual beli dan rencana pengiriman dengan menyiapkan dokumen, produk, dan inspeksi sebelum melakukan pengiriman.

Dika menggarisbawahi bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan ekspor diantaranya adalah riset pasar, preferensi buyer atas produk termasuk yang mencakup kualitas, satuan ukuran, sertifikasi, organik/non organik, proses produksi, dan lain-lain. Kemudian juga melakukan penyesuaian produk untuk memenuhi preferensi buyer dan tahapan penyesuaian perlu disepakati bersama.