(Kota Surabaya) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur telah sukses menggelar kegiatan Ekspor Festival.
Gelaran acara yang dilaksanakan dengan tema “Optimis Jatim Bangkit Melalui Penguatan Kinerja Perdagangan Luar Negeri” tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor dan neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur; meningkatkan promosi & citra produk ekspor Jawa Timur; memberikan pelayanan, konsultasi, dan informasi regulasi serta kebijakan perdagangan luar negeri. Kemudian, juga memberikan apresiasi kepada pelaku usaha Ekspor, instansi/lembaga dan tokoh pendukung ekspor di Jawa Timur; dan memberikan motivasi serta mendorong pelaku usaha di Jawa Timur untuk bisa menembus pasar luar negeri.
Acara Ekspor Festival juga dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan dihadiri oleh 150 peserta yang melibatkan sejumlah Pejabat Kementerian Perdagangan RI, Konsulat Jenderal negara sahabat, Kepala OPD dan pimpinan instansi vertikal di wilayah Jawa Timur, Asosiasi dan Lembaga bidang perdagangan luar negeri, Lembaga Perbankan, perwakilan Perguruan Tinggi, dan pelaku usaha ekspor maupun IKM potensial ekspor di Jawa Timur.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan Ekspor Festival merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka mengembangkan kinerja perdagangan luar negeri. Kemudian juga wujud optimisme Jawa Timur dalam menghadapi berbagai tantangan perdagangan global, serta menunjukan signifikansi komponen ekspor sebagai bagian penting dalam perekonomian Jawa Timur.
“Saat ini negara tujuan ekspor Jawa Timur masih didominasi oleh negara tradisional seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China. Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan diversifikasi pasar dapat terus diperluas sehingga semakin banyak produk unggulan Jawa Timur yang bisa berekspansi ke pasar global,” ungkap Khofifah.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, nilai ekspor Jawa Timur pada periode Januari – September 2022 mencapai USD 18,08 miliar atau mengalami peningkatan 8,45 persen (y-on-y) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor non migas Jawa Timur pada Januari – September 2022 tumbuh positif sebesar 11,17 persen (y-on-y) dengan nilai ekspor mencapai USD 17,19 miliar.
Komoditi utama ekspor Jawa Timur pada periode yang sama antara lain Lemak & Minyak Hewan/Nabati; Tembaga; Kayu, Barang dari Kayu; Perhiasan; dan Bahan Kimia Organik.
“Struktur ekspor Jawa Timur mayoritas terdiri atas sektor industri sebesar 88,19%. Sejalan dengan peningkatan tehadap nilai ekspor maka diharapkan komoditi yang diekspor juga semakin bernilai tambah dan berdaya saing,” jelas Gubernur Khofifah.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur tersebut juga menyampaikan bahwa Jawa Timur telah melakukan pendampingan terhadap 22 desa devisa dan menghasilkan 50 eksportir. Jawa Timur juga telah membentuk Tim Percepatan Ekspor sebagai upaya dalam mendorong percepatan dan peningkatan kinerja ekspor Jawa Timur agar lebih optimal dan mampu berkontribusi dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.
Selain itu, Jawa Timur juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai instansi maupun Lembaga terkait dalam upaya peningkatan kinerja ekspor, antara lain Export Center Surabaya dalam hal fasilitasi, konsultasi, dan bimbingan kepada calon eksportir untuk memperluas jangkauan pemasarannya. Kemudian, juga melakukan kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Atase Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di negara mitra untuk menggelar kegiatan Business Matching salah satunya dengan negara Arab Saudi.
Rangkaian kegiatan dalam acara Ekspor Festival antara lain adalah Talkshow dengan topik “Strategi Menembus Pasar Ekspor”; Business Matching Hybrid yang mempertemukan antara pelaku usaha Makanan Olahan Jawa Timur dengan calon buyer dari Riyadh, Arab Saudi. Kegiatan ini juga diikuti dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Bank Jatim dengan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI). Lalu juga digelar peresmian enam (6) Desa Devisa Provinsi Jawa Timur antara lain Desa Parengan Lamongan (Tenun Ikat), Desa Minggirsari Blitar (Kendang Jimbe), Desa Punjung Pacitan (Olahan Jahe), Desa Margorejo Tuban (Batik Gedog), Desa Kedungrejo Tuban (Batik Gedog), dan Desa Ngubalan Ngawi (Kerajinan Akar Jati).
Acara Ekspor Festival ini juga diikuti dengan gelaran Pelepasa Ekspor dari lima (5) perusahaan (PT. Cheil Jedang Indonesia, PT. Santos Jaya Abadi, PT. Insera Sena, PT. Indopicri, dan PT Sekar Laut) dengan total nilai ekspor mencapai USD 1,46 juta. Komoditi yang diekspor antara lain L-Tryptophan, Kopi, Sepeda, Penta Ester Resin, serta Kerupuk & Sambal ke sejumlah negara seperti Belanda, Korea, Jepang, dan Chile.
“Terimakasih dan apresiasi kepada GPEI, GINSI, LPEI, Bank Jatim, para pelaku usaha dengan produk berorientasi ekspor atas sinergi dan kolaborasi yang dilakukan dalam mendukung percepatan kinerja ekspor, Jawa Timur” tutup Khofifah.