(Kota Surabaya) – Salah satu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelayanan Teknis Industri (UPTI) Kayu dan Produk Kayu Pasuruan, CV Amak Jaya berhasil menembus pasar ekspor ke Taiwan dengan produknya yakni Bed In Solid Teakwood sebanyak 120 pcs dengan kapasitas container 20 feet senilai Rp. 200.000.000,-
Keberhasilan tersebut juga didukung dengan sinergi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jatim, Export Center Surabaya, serta PT. Propan Raya, IKM binaan Disperindag Jatim melalui UPTI Kayu dan Produk Kayu Pasuruan bisa menembus pasar ekspor ke negara Taiwan sebelumnya berhasil ekspor ke Singapura.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan dalam sambutannya mengatakan kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah daerah bersama berbagai instansi atau lembaga, mampu mendorong IKM untuk bisa melakukan ekspor. Dengan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap potensi pasar, penguatan dari produktivitasnya, akses pasar, akses pembiayaan, sampai logistik.
“Momentum pemulihan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan permintaan ekspor ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Terlebih peluang yang ada bagi pelaku usaha untuk mengekspor produk mebel ke pasar global,” ungkap Drajat.
Drajat menjelaskan bahwa kayu dan barang dari kayu menduduki peringkat kedua dari 10 komoditi utama ekspor Jawa Timur dengan sumbangan kontribusi sebesar USD 1,27 milyar pada periode Januari-September 2021 (Data BPS). Kayu dan Produk Kayu dari Jawa Timur yang menjadi komoditi utama meliputi Konifera dari Pinus, Papan Partikel dari Kayu, serta Kayu Lapis dengan tujuan Jepang, USA, dan Australia.
Selain itu jumlah IKM Furniture secara keseluruhan di Jawa Timur adalah sebesar 10.120 IKM. Adapun potensi kayu hutan di Jawa Timur mencapai 170.433,67 m³ untuk jenis kayu jati dan kayu rimba sebesar 216.177,31 m³.
“Melihat potensi IKM yang cukup besar serta peluang pasar ekspor produk mebel yang masih luas maka tidak menutup kemungkinan dengan pembinaan dan kerjasama kita bersama maka produk furniture dan dan craft berbahan kayu juga akan menjadi komoditi ekspor utama kedepannya,” jelas Drajat.
Sementara itu, berbagai strategi yang telah diterapkan dalam rangka peningkatan dan percepatan nilai ekspor Jawa Timur sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa antara lain adalah peningkatan daya saing produk IKM berorientasi ekspor melalui pembinaan IKM secara paripurna mulai dari aspek bahan baku, proses produksi, standardisasi, desain dan kemasan. Kemudian, fasilitasi kelancaran proses ekspor melalui koordinasi dan sinergitas dengan instansi sektoral terkait kegiatan ekspor; optimalisasi peran pendampingan Export Center Surabaya; implementasi program pondok kurasi untuk UKM/IKM; serta gelar produk melalui gerai BBI.
Drajat berharap bahwa kegiatan ekspor yang dilakukan oleh CV. Amak Jaya ke Taiwan ini bisa diikuti oleh IKM-IKM lainnya untuk go internasional, dengan pembinaan dan pendampingan yang dilakukan bersama.
Pimpinan CV. Amak Jaya, Dian Agusta menjelaskan bahwa industrinya bergerak di bidang manufaktur mebel atau home décor dan salah satu produknya adalah Bed In Solid Teakwood. Sebelumnya produk mebel IKM tersebut juga telah diekspor ke Singapura.
“Kami sangat terbantu dengan pembinaan dan pendampingan dari Disperindag Jatim melalui UPTI Kayu dan Produk Kayu Pasuruan dan Export Center Surabaya serta PT. Propan Raya untuk proses finishing produknya,” ucap Dian.
Dirinya menambahkan bahwa dukungan dan kerjasama yang dilakukan dengan seluruh pihak untuk membina IKM sehingga mampu membuat IKM dapat naik kelas.