Di tengah pandemi wabah Virus Corona, harga gula pasir di pasaran Jawa Timur terus merangkak naik jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah Rp 12.500.
Dari data yang ditampilkan di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur (Siskaperbapo) menunjukkan harga gula pasir pada hari Sabtu (28/3/2020) mencapai Rp 17.705, naik Rp 61 dari sehari sebelumnya Rp 17. 645.
Untuk menjaga agar harga gula pasir tidak terus melambung, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) terus melakukan operasi pasar.
Namun, dengan adanya Virus Corona ini, Disperindag Jatim harus menyiapkan skema operasi pasar yang baru mengingat pemerintah melarang menyelenggarakan kegiatan yang mengundang kerumunan massa.
"Kami sudah siapkan beberapa skema operasi pasar, yang pertama adalah operasi pasar seperti biasa, dibuka lapaknya, tapi di atur satu per satu dengan antre teratur dan menjaga jarak. Tapi masyarakat kita tidak mungkin seperti itu dan pasti menggerombol, itu sudah terjadi di Jakarta dan akhirnya ditunda," ucap Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Tri Bagus Sasmito, Sabtu (28/3/2020).
Sedangkan skema yang kedua adalah dengan skema door to door mengantarkan gula ke setiap rumah warga.
"Kalau mau menunggu di rumahnya masing-masing tidak masalah, tapi yang menjadi masalah adalah ketika ada warga yang diujung gang khawatir tidak kebagian sehingga menjemput dulu, dan akhirnya akan berkerumun," lanjut Tri Bagus.
Sedangkan skema yang ketiga, yang menurut Bagus paling aman adalah dengan mendistribusikannya melalui retail modern.
"Ini pengawasan nya gampang, kemudian jaringannya juga sampai ke kecamatan dan relatif banyak sehingga masyarakat bisa menjangkau," kata Bagus.
Disperindag pun juga bisa mengendalikan harga gula di retail modern agar jika mengambil margin keuntungan tidak terlalu besar.
"Harganya bisa dikendalikan, kita bisa beri aturan main margin maksimal keuntungannya berapa. Jadi saya rasa skemanya paling aman adalah melalui retail modern," tambah Bagus.
Sumber: surya.co.id