Sigap Hadapi Omicron, Jawa Timur Perketat Pencegahan Covid-19 di Sarana Perdagangan

Memasuki Tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus mengawal penerapan protokol kesehatan, termasuk diantaranya pada Sarana Perdagangan dan Lingkungan Industri di Jawa Timur. Langkah ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempersiapkan diri menghadapi varian baru Covid-19, Omicron.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa kolaborasi dan sinergi antar OPD menjadi kunci dalam menghadapi pandemi Covid-19. OPD diharapkan mampu bergerak cepat dan tanggap menyikapi setiap peristiwa yang sedang atau akan terjadi sehingga dapat melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan. Himbauan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah dalam amanatnya pada pelaksanaan Apel Pagi perdana Tahun 2022 di BPBD Jawa Timur.

Sebagai tindak lanjut atas arahan Gubernur Khofifah, telah digelar Rapat Koordinasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 pada Sarana Perdagangan dan Lingkungan Industri di Jawa Timur secara virtual. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI hadir sebagai narasumber pada Rapat Koordinasi tersebut membahas hasil monitoring penerapan protokol kesehatan dan upaya pencegahan transmisi Covid-19 di sarana perdagangan dan lingkungan industri di Jawa Timur. Rapat Koordinasi diikuti oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kota/Kabupaten di Jawa Timur, serta asosiasi di Jawa Timur yaitu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan (APPBI), Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI), dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan menyatakan bahwa monitoring dan evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan telah dilakukan secara berkala.

“Kami juga mengundang asosiasi dan pelaku usaha terkait di Jawa Timur untuk melakukan koordinasi mengenai penerapan protokol kesehatan di lingkungan perdagangan. Ini merupakan bentuk sinergi untuk memaksimalkan upaya pencegahan transmisi varian baru Covid-19, Omicron di Jawa Timur,” ungkap Drajat.

Saat ini, Jawa Timur memiliki 5.876 sarana perdagangan dengan dominasi pasar rakyat sejumlah 2.070 unit. Jumlah pasar rakyat di Jawa Timur merupakan yang terbanyak di Indonesia dengan kontribusi sebesar 14,42%. Selain pasar rakyat, sarana perdagangan lainnya meliputi pasar modern/mal/pusat perbelanjaan, minimarket, supermarket, department store, hypermarket, dan perkulakan.

Berdasarkan hasil monitoring evaluasi pembukaan pusat perbelanjaan di Jawa Timur hingga akhir Desember 2021, rata-rata indikator penerapan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 telah mencapai 95,84%. Sementara itu, monitoring evaluasi pembukaan department store menunjukkan rata-rata indikator penerapan protokol kesehatan mencapai 65,95%. Menurut hasil evaluasi yang dilakukan, penggunaan transaksi pembayaran elektronik; penerapan fitur non-touch pada mesin pengambilan tiket; implementasi aplikasi Peduli Lindungi; pengaturan jaga jarak dan kapasitas orang di lift; pengaturan jaga jarak dan kapasitas orang di toilet; dan keberadaan Satgas Covid-19 Mandiri menjadi beberapa poin yang perlu dioptimalkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menghimbau para pengelola sarana perdagangan serta pelaku usaha di Jawa Timur untuk tetap waspada dan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, mencegah dan menjauhi kerumunan, serta mendorong percepatan vaksinasi.