Dongkrak Pemulihan Ekonomi Nasional, Jatim Gelar Misi Dagang Hybrid

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan PT Bank Jatim menggelar kegiatan Misi Dagang secara hybrid. Konsep ini pertama kali dilaksanakan dengan menggabungkan kegiatan secara live yang dihadiri oleh 70 pelaku usaha Jawa Timur dan 48 pelaku usaha Provinsi Mitra dari Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku yang bergabung secara online.

 

Dilaksanakan di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya, kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa melalui Misi Dagang diharapkan dapat memacu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi Covid-19 dengan mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dan Provinsi Mitra. Tujuannya agar terjalin jaringan yang berkelanjutan dan mendorong potensi komoditi yang ada di masing-masing provinsi.

 

“Potensi produk unggulan dari Jawa Timur untuk memenuhi pangsa pasar baik di level Nasional maupun Internasional masih terbuka lebar. Untuk itu mereka harus terus didampingi agar dapat bersaing dengan para kompetitor,” tambahnya.

 

Khofifah mencontohkan, berlimpahnya dolomit yang menjadi campuran pupuk sangat dibutuhkan di perkebunan khususnya kebun sawit. Di Jatim deposit dolomit cukup cukup besar, sementara di tiga provinsi mitra cukup banyak area kebun sawitnya, sebaliknya tiga provinsi mitra adalah penyuplai CPO yang di olah di Jatim. Sehingga misi dagang menjadi media yang efektif untuk meningkatkan hubungan dagang antar provinsi dan antar wilayah. 

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan bahwa dukungan dalam upaya PEN, Bank Jatim berperan dalam memaksimalkan pembiayaan dan transaksi keuangan dalam negeri maupun luar negeri.

Soal penyaluran kredit dana PEN, dirinya memaparkan sejumlah penyaluran yang dilakukan hingga pertengahan September 2020.

 

“Penyaluran kredit dana Pemulihan Ekonomi Nasional sudah tersalur kepada 11.285 debitur dengan nominal Rp 1,68 Triliun, untuk penyaluran kredit Dagulir per Agustus 2020 mencapai Rp 100,8 Milyar, sedangkan KUM (Kredit Usaha Mikro) Jatim Kilat per 18 September 2020 tersalur kepada 1.081 debitur dengan jumlah nominal Rp. 38,10 Milyar," papar Busrul.

 

Beberapa rangkaian acara dikemas rapi dengan menampilkan kisah sukses pelaku usaha binaan Dinas Perindag Jatim yang mendapat fasilitasi pembiayaan dari PT Bank Jatim hingga produknya menembus pasar luar negeri. Tak luput, apresiasi kepada para pedagang antarpulau yang memiliki track record aktif dalam mendorong neraca perdagangan dan supporting digitalisasi perdagangan mendapat piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Direktur Utama PT Bank Jatim, dan Kepala Dinas Perindag Jatim.

 

“Misi Dagang hari ini dilakukan untuk mendorong peningkatan neraca perdagangan dalam negeri, dari total transaksi yang terkumpul terlihat kinerja yang baik walaupun dilakukan di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Drajat Irawan selaku Kepala Dinas Perindag Jatim.

 

Menurutnya, transaksi perdagangan kali ini cukup menarik karena komoditi perdagangannya sangat variatif. Komoditi tersebut antara lain komoditi pertanian, perkebunan, produk olahan makanan, produk olahan daging, handycraft, fashion and beauty care, hasil bumi, laut, bibit buah dan sayur. 

 

Kemudian ada bahan pokok, bahan baku industri, produk hortikultura, olahan kelapa, buah dan sayur, arang dan tempurung, jahe dan cengkeh, sepatu, hingga kain batik, serta masker.

 

Akhir acara yang ditutup oleh Kepala Dinas Perindag Jatim disampaikan hasil transaksi Misi Dagang sebagai upaya percepatan PEN, dengan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 168,2 Miliar dan berpotensi untuk terus bertambah.