Demam Akik

Akhir-akhir ini kita dihebohkan berita media televise maupun media cetak dengan penemuan batu giok seberat 1 ton di sebuah pegunungan di Sumatera. Berita ini makin menambah animo masyarakat untuk berburu batu yang dipercaya mempunyai tuah atau bisa membawa keberuntungan bagi pemakainya. Demam batu akik tampaknya masih akan berlanjut. Dengan banyaknya jenis batu akik yang terdapat di hampir seluruh wilayah di Indonesia, sepertinya Negara tercinta kita ini akan menjadi surga bagi pecinta batu akik. Tak hanya diburu para kolektor domestik, namun para kolektor batu mulia dari mancanegara sudah mulai masuk ke Indonesia.

Demam batu akik berdampak positif bagi industri kerajinan batu akik. Di Jawa Timur sendiri di setiap daerah mempunyai potensi batu dengan ciri khas masing-masing. Pacitan yang mendahului jauh sebelum booming batu akhir-akhir ini. Daerah perbatasan Kabupaten Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul kaya sumber daya alam berupa bahan baku kerajinan.

Upaya pemerintah untuk mendorong perajin dalam memperoleh nilai tambah dari batu mulia harus didukung oleh semua pihak. Selama ini batu akik dari Pacitan masih terjual dalam bongkahan tanpa melalui pengolahan. Pacitan sebagai salah satu sumber bahan baku batu mulia berkualitas di Indonesia masih memerlukan banyak sentuhan untuk mengoptimalisasi industri kerajinan.

Dari banyaknya jenis batu akik, ada beberapa jenis yang sangat digemari oleh para pecinta batu akik. Seperti jenis batu akik bacan hijau, batu akik kalsedon, batu akik kalimaya, batu akik safir, batu akik zamrud.

Penulis            :-

Editor             : Ditya

Sumber            : Media Indag Vol. 10, No.37 Maret 2015