Mengawal Kesepakatan Bogor

Sumber : Media Indag

 

Selama Pertemuan Pejabat Senior (SOM) II APEC, di Surabaya 7-19 April, Pemerintah Indonesia terus mengawal dan memperjuangkan kepentingan ekonomi nasional. Sebagai ketua dan tuan rumah APEC tahun 2013 Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur dan konektifitas di APEC yang sesuai kebutuhan dalam negeri dan mendukung sektor swasta Indonesia. Selama pertemuan di Surabaya ada tiga prioritas sebagai lanjutan kesepakatan terdahulu pemimpin negara-negara APEC. Fokus pertama pada tiga prioritas pembahasan tentang pencapaian Bogor Goals. Negara-negara APEC diharapkan terus fokus dan menjaga komitmen yang tealh disepakati guna merealisasi Bogor Goal sambil ikut mendukung keberhasilan Konferensi Tingkat Menteri Ke-9 WTO, yang akan dilaksanakan di Bali akhir tahun ini.

Prioritas kedua mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan berkeadilan. Dalam hal ini pembahassan difokuskan pada kesehatan, usaha kecil menengah, peran wanita, keamanan pangan, energi, lingkungan, kelauta, kehutanan, dan hal-hal terkait dengan keuangan. Prioritas ketiga, promosi konektifitas membahas mengenai perbaikan konektifitas di kawasan Asia Pasifik termasuk melalui pembangunan infrastruktur fisik, perbaikan institusi ataupu hal-hal yang diperkirakan memperlanvcar hubungan antar penduduk di kawasan Asia Pasifik.

Hal itu mencakup pembangunan dan investasi infrastruktur program pemberdayaan perempuan dalam perekonomian peningkatan daya saing UKM, perluasan akses kesehatan, promosi kerjasama pendidikan lintas-negara, pengarusutamaan isu-isu kelautan, kesiaptanggapan bencana, pengembangan energi terbarukan, pengembangan sektor pariwisata serta memastikan pasar internasional tetap terbuka bagi ekspor Indonesia sebagaimana digariskan dalam visi para pemimpin ekonomi pada Bogor Goals. Selain itu Indonesia juga menggawangi rencana konektivitas di Asia Pasifik yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat Asia Pasifik untuk berpergian dan melangsungkan perdagangan.

Pada 1989 total perdagangan Indonesia ke seluruh kawasan ekonomi anggota APEC sebesar 29,9 milyar dollar atau sekitar 78% dari total perdagangan Indonesia ke seluruh dunia. Di tahun 2011 ekspor Indonesia ke seluruh ekonomi anggota APEC mencapai 289,3 milyar dolla atau sekitar 75% dari total perdagangan Indonesia ke seluruh dunia. Artinya untuk Indonesia telah terjadi peningkatan hampir sepuluh kali lipat dari tahun 1989 per tahun 2011 atau selama 22 tahun terakhir. Sedangkan nilai investasi APEC ke Indonesia tahun 2010 berjumlah 9,26 milyar dollar dan meningkat tahun 2011 menjadi 10,7 milyar dollar.

Pada 2011 ada sepuluh dari 20 anggota APEC yang termasuk dalam daftar 20 investor terbesar Indonesia. Selama sidang berlangsung Indonesia memperoleh dukungan para pejabat senior dari 21 Ekonomi anggota APEC untuk hal isu-isu prioritas nasional.

 oleh : Anana