Komoditas Frozen Breadfruit Tostones Asal Jatim Rambah Pasar Amerika Serikat

CV. Hortindo Agrokencana Farm sebagai perusahaan bidang industri agro frozen food dengan komoditasnya berupa Frozen Breadfruit Tostones yang merupakan produk olahan umbi-umbian yang berasal dari Jawa Timur berhasil merambah pangsa pasar Amerika Serikat di tengah masa pandemi Covid-19.

 

Perihal tersebut diketahui dari kunjungan Drajat Irawan selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang didampingi oleh tim ahli FTA Center Surabaya saat menghadiri pelepasan ekspor perdana CV. Hortindo Agro Kencana Farm di Kabupaten Pasuruan untuk komoditas Frozen Breadfruit Tostones ke New Jersey, Amerika Serikat.

 

Dinas Perindag Prov. Jatim melalui FTA Center Surabaya telah melakukan pendampingan kepada CV. Hortindo Agrokencana Farm sejak bulan Maret tahun 2019 untuk mengembangkan pasar melalui promosi e-commerce international, informasi peluang pasar, serta cara mendaftar registrasi Food Drugs Association (FDA) sebagai kewajiban untuk memasuki pasar USA.

 

CV. Hortindo Agrokencana Farm dengan merk Hagken Farm telah berpengalaman dalam melakukan ekspor ke negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Belanda dengan komoditas ekspor berupa ubi jalar, singkong (cassava), dan papaya yang semuanya diolah menjadi produk olahan beku atau frozen.

 

Ahmad Hadi selaku owner dari CV. Hortindo Agrokencana Farm mengatakan bahwa total komoditas Frozen Breadfruit Tostones yang diekspor ke New Jersey, Amerika Serikat adalah sebanyak 18,5 MT (1 kontainer 40 ft).

“Selain melakukan ekspor, perusahaan kami juga memasarkan beberapa produk lain di pasar lokal seperti Bali, Medan, dan Malang untuk olahan makanan seperti kacang bali, bakpia, dan frozen vegetables and fruit," ujar Ahmad.

 

Ketika ditanyai tentang cara memperoleh bahan baku, Ahmad menambahkan bahwa bahan baku diperoleh dari Jawa Timur dengan berbagai cara seperti menanam dan membudidayakan bibit oleh perusahaan sendiri, melakukan kemitraan dengan petani lokal disekitar wilayah Pasuruan, dan memperoleh bahan baku dari supplier.

 

Dirinya menambahkan bahwa dengan cara bermitra dengan petani lokal maka supply bahan baku dengan lahan yang dimiliki akan lebih mampu dimaksimalkan.

 

“Kami selalu menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan produk ekspor guna memberikan nilai tambah dan memenuhi persyaratan yang diminta oleh buyer diluar negeri,” jelas Ahmad.

 

Ahmad juga menjelaskan bahwa minyak yang digunakan untuk menggoreng produk sukun atau frozen breadfruit tostones berbeda-beda sesuai kebutuhan dari masing-masing negara.

 

“Jika di Amerka Serikat meminta minyak dengan kandungan transfat 0% maka Jepang mensyaratkan minyak yang digunakan tidak mengandung antioxidant,” paparnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Drajat Irawan selaku Kepala Dinas Perindag Prov. Jatim mengatakan bahwa kegiatan pelepasan ekspor perdana ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha untuk memberikan nilai tambah terhadap produknya. Jawa Timur sebagai provinsi dengan lahan pertanian yang masih luas dapat menghasilkan komoditas pertanian lokal kualitas ekspor yang dapat disukai oleh negara lain.

 

“Hasil ekspor produk pertanian seperti ubi jalar dan umbi-umbian yang banyak ditanam di Jawa Timur sangat potensial untuk menyumbang devisa, untuk itu Pemrov. Jatim melalui Disperindag Prov. Jatim siap mendukung CV. Hortindo Agrokencana Farm untuk memberikan fasilitasi pengembangan produk serta kemudahan dokumen ekspor yang diperlukan,” ungkap Drajat.