Jatim Sumbang Ekspor Senilai USD 431,4 Juta Pada Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021

(Kota Surabaya) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut berpartisipasi dan berkontribusi pada acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Perdagangan RI dan diikuti oleh 278 ekspotir dan dilakukan serentak di 18 titik yang ada di 62 kabupaten/kota di 26 provinsi di Indonesia. Pada acara ini, Pemprov Jatim mengawal proses pelepasan ekspor akhir tahun ini di dua titik lokasi yakni di PT. Mega Global Food, Gresik dan PT. Integra Indocabinet, Sidoarjo, (23/12/2021).

Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai Rp. 35,03 triliun atau setara USD 2,44 miliar tersebut dengan negara tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, China, India, Jerman, Korea, Turki, Thailand, Saudi Arabia, Pakistan, Brazil, dan beberapa negara lainnya.

Dalam sambutannya secara virtual, Mendag Lutfi mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Secara  simultan,  pertumbuhan  ekspor  yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini  merupakan  fondasi  utama  untuk  memulihkan  ekonomi  nasional  dan  mewujudkan  cita-cita Indonesia Maju 2045,”tegas Mendag.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik upaya untuk terus meningkatkan kinerja ekspor di tengah masa pemulihan ekonomi pasca pandemi. Nilai ekspor non migas Jawa Timur pada bulan November mencapai USD 2,06 miliar atau naik sebesar 15,25 persen dibandingkan Oktober 2021. Nilai tersebut dibandingkan November 2020 meningkat sebesar 43,29 persen. Komoditi unggulan ekspor non migas Jawa Timur meliputi tembaga; kayu dan barang dari kayu; serta lemak dan minyak hewan nabati. Total neraca perdagangan luar negeri sektor nonmigas Jawa Timur selama bulan November 2021 mengalami surplus sebesar USD 25,44 juta.

“Kegiatan pelepasan ekspor ini memacu bergeraknya perekonomian setelah menurun akibat pandemi, dimana Jatim pada kegiatan Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 menjadi salah satu provinsi penyumbang kedua ekspor terbesar dengan nilai ekspor Jatim mencapai USD 431,4 juta atau setara dengan Rp. 6,3 triliun rupiah,” ungkap Khofifah.

Khofifah berharap kegiatan ini dapat mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk terus melakukan ekspor agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor non migas.

“Saya turut mengapresiasi 278 eksportir yang pada hari ini telah melakukan pelepasan ekspor. Dimana 22 eksportir berasal dari Jawa Timur yang turut berpartisipasi pada kegiatan pelepasan ekspor hari ini,” ungkap Khofifah.

Komoditi asal Jawa Timur yang diekspor pada kegiatan Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 ini adalah olahan makanan biscuit, frozen seafood, sepeda, rokok, cushion furniture, keranjang bunga, batu apung, buah-buahan. Kemudian ada juga plastic toys, sneaker shoes, perhiasan emas, katoda tembaga, gum copal medium, dan lain-lain.

Produk-produk tersebut dikirimkan ke sejumlah negara seperti China, Korea, Vietnam, Rusia, Australia, Denmark, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, Thailand, Turki, Prancis, Hongkong, dan beberapa negara lainnya.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan dukungan penuh bagi industri Jawa Timur, baik kecil, menengah, maupun besar untuk bisa melakukan ekspor. Kami siap memberikan fasilitasi, baik berupa promosi, pelatihan, hingga standarisasi,” tegas Khofifah lebih lanjut.