"Jatim Mart" Perkuat Produk Unggulan Jatim di Pasar ASEAN

Gubernur Jatim Seokarwo telah Meluncurkan “Jatim Mart” di Singapura, “Jatim Mart” merupakan perwujudan konsep “Jatimnomic” dan sebuah pelayanan terpadu untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa bagi Perusahaan Kecil dan Menengah Jatim tidak hanya di tingkat ASEAN namun juga ke Tiongkok hingga Eropa. Langkah itu dilakukan dengan membangun Jatim Mart yang dikonsep mampu membawa produk dan jasa Jatim ke panggung bisnis dunia. Kebijakan ini merupakan ide Gubernur setelah kunjungan ke SIngapura dalam rangka Seminar “Provincial and Regional Competitiveness Studies of Indonesia : East Java Rise, Income Growth Analysis, Improving Layers of Government and Ease of Doing Business Index” dan ditindaklanjuti dengan diangkatnya Rudy Fang sebagai Senior Business Officer Jawa Timur di Singapura untuk Pengembangan Ekonomi Global, ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Moch. Ardi Prasetiawan. Jatim Mart adalah Showroom produk dan jasa Jatim di luar negeri secara fisik maupun secara online, yang membangun akses pasar di 10 Negara Asean seperti SIngapura dan Vietnam serta China dan Eropa yang dimulai pada 2016 – 2020.

Sepuluh Negara ASEAN itu rinciannya adalah Indonesia, Singapura, Vietnam kemudian Malaysia, Kamboja, Thailand, Philipina lalu Myanmar, Laos serta Brunei Darussalam. Sedang untuk di China akan dibangun sejumlah Provinsi di antaranya Provinsi Tianjin, dan Chongqing. Lalu di Eropa Jatim Mart akan di bangun di Swiss.

Jatim Mart adalah salah satu stan market yang pertama kali didirikan di Singapura tepatnya di Big Box Building, area perdagangan terbesar di Singapura yang meliputi Eropa, Tiongkok dan Asia. Bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Singapura Southeast Asia Business Centre, yang memberikan jasa layanan terpadu kepada UKM di seluruh negara ASEAN.

“Jatim Mart” adalah wadah untuk mendisplay produk-produk UMKM andalan pemprov Jatim. Jatim Mart juga digunakan untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa bagi perusahaan kecil dan menengah. Jatim Mart ini akan mulai dibuka pada 6 Maret mendatang. Bukan hanya produk makanan dan minuman, tetapi juga di Jatimmart juga mendisplay furniture dan jasa lainnya.

Chief marketing Officer SBC Rudy Fang mengaku tertarik dengan program ini karena Jatim dinilai memiliki potensi dan hasil produksi luar biasa yang diterima di pasar Internasional. “Banyak hasil usaha dari Jatim yang sangat menarik, seperti kulinernya, terutama makanan laut, kemudian perhiasan lainnya. Tinggal bagaimana mengembangkan kualitas dan kuantintas, terutama usaha kecil, “katanya.

Melalui “Jatim Mart” Pemprov Jatim berupaya membuka pasar untuk menjual produk lokal UMKM melalui ‘Jatim Mart’ di singapura dalam rangka meningkatkan kualitas ekspor dan daya saing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.”Jatim Mart” berada dilantai 7 Big Box Building, Jurong Singapore, yang merupakan pusat perbelanjaan modern kelas dunia khusus untuk penjualan eceran ala gudang dan dan penjualan partai.

Salin itu dibukanya “Jatim Mart” di Singapura, pemerintah provinsi Jawa Timur juga berharap para industri kecil menengah menemukan penjualan satu pintu untuk memperpendek jalur persiapan menuju pasar internasional sehingga prosesnya lebih efisien, seperti pengurusan ekspor impor, perbankan, ruang pamerandan tenaga jual. Jadi Jatim Mart bukanlah tempat penjualan barang secara eceran, tapi sebuah sarana pamer produk UKM yang siap ekspor..

Untuk bisa di display di”Jatim Mart” produk Jawa Timur harus melalui seleksi terutama standar produk, sehingga saat ini masih kekurangan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berstandar internasional untuk didisplay di Jatim Mart Singapura.  Selain karena kurangnya usaha dari UMKM untuk meningkatkan standar produk mereka, juga dikarenakan banyak UMKM diJatim yang masih nyaman memasarkan produk mereka dikelas lokal dan nasional.

Asisten II bidang perekonomian sekretariat daerah pemerintah provinsi Jatim Hadi Prasetyo mengatakan pada dasarnya banyak UMKM yang memiliki produk bagus, tetapi standarisasinya yang masih kurang. Misalnya seperti prosesing, pengepakan, penjelasan bahasa inggris dan bahasa mandarin dikemasan, kandungan nutrisi di kemasan, dan masih banyak lagi standar internasional untuk jenis makanan dan minuman. Dia mencontohkan seperti produk minuman dari daun kelor yang perlu dilaboratoriumkan untuk mengetahui tingkatan nutrisinya dan labelingnya.

Di Big Box Building ini adalah displaynya produk-produk kelas dunia dan produknya saingan bukan hanya dari singapura tetapi juga dari Myanmar, Vietnam, tiongkok dan banyak lagi yang buka di area itu, maka kita benar-benar butuh UMKM yang mau memberikan standar tinggi pada produk mereka.

Saat ini pemprov Jatim masih melakukan seleksi, dari ratusan ribu UMKM yang ada di Jatim, hanya ada sekitar 100-200-an UMKM yang lolos uji. Selain dari pemprov.Jatim yang melakukan pendataan terhadap produk yang akan di display di Jatim Mart, banyak juga dari para IKM yang datang menawarkan diri namun setelah melalui seleksi hanya sebagian kecil saja yang lolos memenuhi kualifikasi.

Banyaknya produk IKM yang tidak lolos ini tidak semua dikarenakan produknya yang jelek. Tetapi banyak juga yang pelaku UMKM yang masih nyaman memperdagangkan produk mereka ke pasar lokal atau nasional saja. Bahkan masih banyak juga yang pelaku UMKM yang mengandalkan pemprov Jatim untuk meningkatkan kualitas mereka. Banyak pula di antara mereka yang ketakutan saat barang mereka diekspor ke Negara lain.

Standarisasi produk skala internasional menjadi faktor penting ketika sebuah produk akan memasuki pasar global. Dalam hal ini pihak Southeast Bussiness Center (SBC) menawarkan untuk mematenkan produk mereka. Karena mereka tidak mau, takut diambil alih dan sebagainya, padahal kita sudah memudahkan semuanya. Mental wirausaha dan stigma mereka yang perlu diubah, karena yang dibutuhkan dalam persaingan MEA adalah ketekunan dan kesemangatan.

Menjadi tugas semua pihak terkait agar produk IKM Jawa Timur tidak hanya dipasarkan dipasar lokal namun ba bersaing dan diterima di pasar internasional. Akses dan jaringan yang telah dibangun Pemerintahan Provinsi Jawa Timur seperti “Jatim Mart” ini harus diimbangi dengan produk-produk yang berkualitas dan terstandar internasional yang dapat diterima pasar.

Pemerintah Jawa timur saat ini juga akan segera menggandeng sentra-sentra umkm untuk segera melakukan proses standarisasi dan pemilahan produk yang akan dikirim di Jatim Mart. Nama Jatim Mart, sengaja dipilih karena menurut investor dari singapura, nama Jatim lebih unik ketimbang menggunakan nama east java. Ide pembuatan Jatim Mart sendiri, terinspirasi dengan strategi china yang saat ini mulai membangun Dragon Mart natinya juga akan terintregasi dengan hypermarket, cinema, foodcurt serta entertainment zone included,” kata M.Ardi Prasetyawan.