DORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, PEMPROV JATIM KEMBALI GELAR MISI DAGANG DENGAN PEMPROV GORONTALO

(Gorontalo) – Dalam rangka memperkuat sinergi perdagangan antar daerah serta upaya memulihkan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar kegiatan Misi Dagang. Bumi Serambi Madinah “Gorontalo” kali ini dipilih menjadi lokasi Misi Dagang ketiga di tahun 2022. Dilaksanakan di Maqna Hotel  by Prasanthi Gorontalo, Misi Dagang kali ini dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim.

Khofifah menyampaikan bahwa kinerja perdagangan antar daerah Jawa Timur pada tahun 2021 surplus sebesar Rp. 236,11 triliun dan secara kontinu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja perdagangan. Oleh karena itu, Jawa Timur berkomitmen untuk terus memperluas jejaring kerjasama dengan Provinsi Mitra melalui berbagi strategi, salah satunya adalah kegiatan Misi Dagang.

Berdasarkan data BPS pada Publikasi Perdagangan Antar Wilayah Tahun 2021, tercatat bahwa nilai muat (barang keluar) dari Provinsi Jawa Timur ke Provinsi Gorontalo sebesar Rp 557,96 miliar. Sedangkan nilai bongkar (barang masuk) dari Provinsi Gorontalo ke Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 394,44 miliar. Sehingga neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Gorontalo sebesar Rp 163,52 miliar.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya penguatan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi dari semua pihak dalam mendorong pemulihan ekonomi. Misi dagang kali ini digelar dengan tujuan untuk menjalin jejaring pasar yang berkelanjutan dan mendorong potensi komoditi yang ada di masing-masing provinsi.

“Pemerintah memerlukan dukungan dari para stakeholder dalam peningkatan kinerja berbagai sektor yang pada akhirnya bermuara pada perbaikan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Dalam Misi Dagang kali ini Pemprov Jatim tidak hanya bermitra dengan lingkup Pemerintah, tetapi turut menggandeng KADIN, IWAPI, HIPMI, serta para pelaku usaha dari kedua provinsi”, ungkap Khofifah.

Gelar Misi Dagang dengan tema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Gorontalo” ini diikuti oleh 158 pelaku usaha yang menyuguhkan berbagai potensi untuk ditransaksikan. Beberapa komoditi yang diperdagangkan pada kegiatan Misi Dagang antara Jawa Timur dan Gorontalo antara lain adalah jagung, pala, cengkeh, arang batok kelapa, kopra, hasil perikanan, olahan makanan, bumbu dapur, mener beras, pakan ikan, benih jagung, pakaian, dan alat mesin pertanian.

“Gorontalo memiliki bahan baku yang melimpah, utamanya komoditi pertanian dan perkebunan. Sementara itu, Jawa Timur memiliki sektor manufaktur yang handal. Kolaborasi potensi kedua provinsi inilah yang diharapkan semakin menguat melalui gelar Misi Dagang”, jelas Khofifah.

Komitmen peningkatan kerjasama antar kedua Provinsi dituangkan melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Kerjasama Pembangunan Daerah oleh Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Idris. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antar OPD di kedua provinsi. Total sejumlah 10 OPD dari Jawa Timur dan 7 OPD dari Gorontalo berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dalam berbagai sektor. Komitmen yang sama diikuti oleh para Asosiasi dari kedua provinsi, yaitu KADIN, IWAPI, dan HIPMI yang turut menandantangani Perjanjian Kerja Sama.

Misi Dagang juga merupakan upaya Pemerintah untuk memaksimalkan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Khofifah menghimbau pentingnya elemen kurasi, standardisasi, dan sertifikasi untuk menghadirkan produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing. Gelar Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Gorontalo ditutup dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp. 133 miliar rupiah.