Tingkatkan Jejaring Konektivitas, Gubernur Jatim Pimpin Misi Dagang ke Sumsel

(Kota Surabaya, 2 Desember 2020) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan kegiatan Misi Dagang di tengah pandemi Covid-19. Pada penghujung tahun 2020 ini, Jatim kembali melakukan kegiatan Misi Dagang ke Sumatera Selatan. Misi Dagang Jatim dan Sumsel kali ini dikemas dengan lebih menarik sebagai upaya untuk mendorong masyarakat untuk bangga terhadap produk-produk Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan rangkaian acara “Bincang Bersama” dengan narasumber dari Kementrian Perdagangan. Dukungan pemerintah melalui Kemendag tentang perdagangan antar daerah disampaikan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Syailendra. Dirinya menjelaskan bahwa Pemerintah melalui Kemendag RI terus berupaya dalam meningkatkan efisiensi sistem logistik di Indonesia untuk memperkuat daya saing nasional.

Syailendra menambahkan bahwa Jawa Timur merupakan penghubung distribusi trayek tol laut. Maka dari itu, dengan pemanfaatan optimal tol laut/gerai maritim tersebut diharapkan dapat menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) dan memangkas biaya distribusi sehingga menurunkan disparitas harga di daerah terpencil, terluar, dan perbatasan; sekaligus tentu digunakan untuk mendorong ekspor.

Sementara itu Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag RI, Veri Anggrijono menjelaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia dalam mendukung para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) maupun Usaha Kecil Menengah (UKM). Menurutnya, para pelaku IKM dan UKM memiliki produk yang kualitasnya sangat bagus dan berdaya saing tinggi, oleh karena itu pemerintah akan terus mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri.

“Penggunaan dan kebanggaan terhadap produk-produk dalam negeri oleh konsumen Indonesia tentunya akan dapat memperkuat perekonomian bangsa,” imbuhnya.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas, kritis, dan berdaya terhadap produk-produk yang dikonsumsi.

Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel kali ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Rabu (2/12/2020).

Pelaksanaan Kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempertemukan pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, jasa perdagangan, potensi perikanan, agribisnis, dan peluang investasi lainnya secara integrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang secara tidak langsung meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.

Dalam Misi Dagang tersebut, Gubernur Khofifah bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menandatangani MoU Kerjasama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Sumsel. Selain itu, juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama di sektor Perindustrian, Perdagangan, Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) serta investasi.

Kegiatan yang bertajuk “Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan” ini diikuti sebanyak 46 pelaku usaha dari Jatim dan 115 pelaku usaha dari Sumsel. Gubernur Khofifah mengatakan tujuan dari Misi Dagang ini adalah memperkuat konektivitas dan jejaring antara buyer dan trader dari kedua provinsi. Langkah ini dibangun dengan berbagai inisiasi perluasan jaringan.

Khofifah berharap, misi dagang yang dibangun bisa mendorong perdagangan dari masing-masing provinsi dengan keunggulan dan potensi yang dimiliki. Caranya, dengan saling mempertemukan trader dan buyer yang belum sedang mencari mitra dagang sesuai kebutuhan dan  potensi masing-masing provinsi.

Selain itu, lanjutnya, diharapkan bisa memberikan daya ungkit dan pembangkit ekonomi akibat pandemi Covid-19 sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih produktif diantara kedua provinsi.

"Tentu Misi Dagang ini sebagai pemantik saja. Kita berharap setelah kegiatan ini, transaksi dan interaksi antar pelaku usaha bisa terus terjalin," terang Khofifah.

Termasuk juga bisa dilakukan dalam berbagai format. Seperti vocational training, managerial skill dari sektor pertanian, peternakan, serta format UMKM yang sesuai. Selain itu, kerjasama lainnya bisa dilakukan dengan meningkatkan budi daya sapi perah dan sapi daging. Apalagi di Jatim terdapat Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang merupakan UPT Kementan.

Bagi Jatim sendiri, lanjut Khofifah, hal yang memungkinkan untuk membangun akses lebih awal di sektor pertanian dan peternakan. Termasuk diseminasi ke provinsi lain harus segera dilakukan. Agar swasembada daging dan susu bisa dipercepat.

“Jadi masing-masing kita bisa menemukenali apa yang menjadi keunggulan dan andalan Sumsel dan Jatim. Kita saling melakukan sinergi, kolaborasi saling melengkapi,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, Pemprov Sumsel akan mempererat hubungan dengan Pemprov Jatim dengan cara tukar-menukar komoditi.

Bahkan, lanjutnya, pimpinan Perbankan Sumsel dan Jatim hadir dalam misi dagang ini. Sehingga transaksinya juga bisa berkaitan dengan finansial maupun modal. Transaksi Misi Dagang Jatim di Sumsel hari ini telah mencapai transaksi Rp. 306.548.050.000.