Jatim Pintu Gerbang MEA

Provinsi Jawa Timur “mengklaim” paling siap memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atau disebut MEA yang akan diberlakukan pada penghujung tahun 2015. Jawa Timur sudah tidak sabar menunggu instruksi Jakarta, sementara MEA sudah didepan mata dengan bebagai resiko persaingan yang akan dihadapi Indonesia.

“Kita tidak mungkin diam melihat perkembangan zaman. Disatu sisi sosial suasana dan kebijakan global, disisi lain kesejahteraan masyarakat menjadi perhatian. Karena itu kita melakukan hijrah pemikiran,” kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, yang lekat disapa Pak De Karwo  ketika meluncurkan buku “Pintu Gerbang MEA 2015 harus dibuka”di Hotel Mercure.

Pernyataan ini sejalan dengan masih belum digerakkannya roda ekonomi Indonesia menghadapi MEA. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel ketika membuka the 17th Jakarta International Handicraft Trade Center (Inacraft) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (23/2/2015) masih mengkhawatirkan kesiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Transaksi perdagangan Indonesia dengan Negara-negara anggota ASEAN saat ini masih mengantongi defisit, hanya dengan Filipina saja Indonesia mendapatkan surplus pada neraca perdagangan.

Posisi Jawa Timur sedikit berbeda di atas Kamboja, Papua Nugini, Laos dan Timur Leste. Dari postur ekonomi yang besar inilah Jawa Timur bergegas mencapai garis depan sementara Jakarta seperti gamang mengahadapi MEA.”Kita tidak mungkin diam melihat perkembangan zaman. disisi lain kesejahteraan masyarakat harus menjadi perhatian,” ujar Pak De.

“Karenanya, menjadi superkoridor adalah tuntutan globalisasi. Selain menjadi basis perdagangan, industri, investasi dan tenaga kerja ahli, Jatim juga harus membangun regulasi yang bisa memihak kepada pelayanan publik,” tambahnya.

Secara regional, Jawa Timur memilki kekuatan sebagai koridor besar MEA di Indonesia. Catatan Badan Pusat Statistika Jawa Timur, menunjukan neraca perdagangan Jawa Timur di ASEAN sampai dengan kuartal kedua 2014 masih leading dari Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam dan Malaysia. Jawa Timur hanya kalah dengan Thailand dan Singapura saja.

 

Penulis                   : -

Editor                     : Pipit Eriyanto

Sumber                  : Media Indag Vol.X N0.37 Maret 2015