Export Coaching Sinergi Disperindag Jatim dan Balai Besar PPEI Berhasil Cetak 11 Eksportir

(Kota Surabaya, 6 Desember 2020) – Program pendampingan eksportir (Export Coaching Program) yang merupakan sinergi dan kolaborasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementrian Perdagangan RI berhasil menghasilkan 11 eksportir dengan produk kopi, frozen sweet potato, wood flooring, furniture, mesin pengolah makanan, personal care & beauty products, cassava flour & products, wood pellet, wood handicraft, mie kering, untuk pasar tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, German, Inggris, Australia, Perancis, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan, dan Malaysia, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 4,7 Milyar.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindag Prov. Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan Export Coaching Program (ECP) ini merupakan salah satu langkah konkret dari pemerintah pusat dan daerah untuk saling bersinergi dalam membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di daerah agar berhasil dalam melakukan ekspor ke negara lain walaupun di tengah adanya pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah yang sangat penting artinya bagi pelaku usaha di Jawa Timur agar komoditas unggulan Jawa Timur berhasil memasuki pasar negara lain dengan standard yang sesuai sehingga dapat membantu meningkatkan nilai ekspor nonmigas dan neraca perdagangan non migas Jawa Timur kedepannya,” ucap Drajat.

Melalui program ECP, peserta telah dibekali banyak materi yang sangat bermanfaat selama 1 (satu) tahun (Februari-Desember 2020) dan terbagi kedalam 8 (delapan) tahap pada kegiatan ini mengenai strategi melakukan ekspor dan diberikan fasilitasi untuk bertemu buyer di 5 (lima) negara pada tahap Business Matching yang telah diadakan pada tanggal 18 November 2020 dimana masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan masing-masing kelebihan produknya dengan calon buyer di negara Australia, Hongkong, Turki, Uni Emirat Arab dan Nigeria.

“Tentu proses ini sangatlah dinantikan oleh pelaku usaha karena bisa secara langsung bertemu dengan calon buyer kredible yang difasilitasi oleh perwakilan dagang pada 5 negara tersebut dan banyak mendapatkan interest dari negara lain khususnya untuk produk arang premium, makanan dan minuman, dan produk furniture,” ujar Drajat.

Drajat menambahkan bahwa program pendampingan yang dilakukan Pemerintah diharapkan dapat membantu pelaku UKM dan IKM yang ada di Jawa Timur siap untuk melakukan ekspor dan menjalankan bisnis ekspor secara efektif serta melakukan penyempurnaan bisnis dalam segi manajemen, produksi, promosi serta pemasaran. Pendampingan UKM secara efektif dan efisien yang berlangsung secara berkesinambungan akan dapat meningkatkan kualitas UKM untuk menyediakan produk yang berdaya saing tinggi yang dilengkapi dengan standard yang sesuai.

“Tentunya kami berharap bahwa pada tahun-tahun kedepan, ECP akan terus diadakan di Jawa Timur karena Jawa Timur masih memiliki banyak produk unggulan untuk dikembangkan ke pasar luar negeri,” kata Drajat.

Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI, Noviani Vrisvianti mengatakan bahwa dari seluruh kegiatan ECP 2020 yang telah dilaksanakan di Surabaya dirinya merasa bangga karena ECP Provinsi Jawa Timur dapat menghasilkan 11 eksportir dari 25 peserta yang telah diseleksi secara ketat di awal proses pendaftaran.

“Saya ucapan selamat serta apresiasi kepada 11 orang peserta dan 2 perusahaan yang telah mengirimkan sampel serta 2 perusahaan yang telah menandatangi sales contract maupun purchased contract, yang walau dimasa pandemi ini tetap mampu menembus pasar ekspor,” kata Noviani.

Dirinya bergarap peserta yang telah mengirimkan sampel maupun yang sudah kontrak dengan buyer agar segera dapat terealisasi proses ekspornya. Kemudian kami juga senantiasa akan selalu mendorong dan tetap memotivasi agar para peserta yang belum melakukan ekspor dapat menemukan pasar ekspor yang tepat dan merealisasikannya di masa mendatang.

“Lulusan ECP Provinsi Jawa Timur saya harapkan dapat terus melanjutkan, menerapkan ilmu-ilmu, mengoptimalkan network baik perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri maupun lead potensial buyer kredibel yang diperoleh dari seluruh rangkaian kegiatan ECP, serta dapat menjaga hubungan baik dan aktif berkomunikasi, sharing informasi dan berkonsultasi dengan para coach yang pernah terlibat dalam kegiatan ini,” pungkas Noviani.